AKTAHUD.CO, Konawe — Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lawulu Jaya di Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, Konawe, menggelar rapat tahunan laporan pertanggungjawaban (LPJ) atas kinerja mereka selama sembilan bulan terakhir, Selasa 23 September 2025.
Dari laporan tersebut, BUMDes tercatat meraup laba bersih lebih dari Rp 119 juta dari dua unit usaha utama yang dijalankan sepanjang April Hingga Desember 2024.
Dalam rapat yang berlangsung di Balai Desa Lalomerui itu, jajaran pengurus memaparkan laporan keuangan, operasional, dan arah pengembangan usaha ke depan.
BUMDes Lawulu Jaya diketahui mengelola dua unit usaha utama: pengadaan logistik dan pengelolaan limbah industri.
Dua Unit Usaha, Dua Sumber Laba
Unit pengadaan logistik menjadi penyumbang terbesar laba dengan total bersih lebih dari Rp 87 juta. Unit ini melayani suplai bahan makanan kepada delapan perusahaan tambang dan industri, antara lain:
PT Imari Nourriture Indonesia
PT Pangan Sari Utama
PT Bahana Selaras Alam
PT Geo Gea Mineralindo
PT Surya Pomalaa Utama
PT Andalan Duta Eka Nusantara
PT Huayue Nickel Cobalt
PT WXJS Construction Engineering
Adapun unit kedua, yakni pengelolaan limbah B3 (scrap steel) dan limbah non-B3 (ban bekas), menghasilkan laba bersih sebesar Rp 32 juta. Kerja sama dilakukan dengan tiga perusahaan, yakni:
PT Huayue Nickel Cobalt (pengelolaan limbah besi)
PT Arkato (pengelolaan limbah besi)
PT Petronesia Benimel (pengelolaan limbah ban bekas)
“Dari kemitraan ini, laba bersih mencapai Rp32 juta,” ujar Direktur BUMDes dalam pemaparannya.
Secara keseluruhan, BUMDes Lawulu Jaya mencatat total laba bersih sebesar Rp 207 juta lebih hingga Juni 2025. Pengurus juga melaporkan bahwa memasuki triwulan ketiga pendapatan sudah menyentuh angka ratusan juta rupiah dari kerja sama yang terus berkembang.
Pembagian Hasil dan Rencana ke Depan
Pengelola BUMDes turut melaporkan skema pembagian hasil usaha. Sebagian besar pendapatan dialokasikan untuk modal usaha, sementara 15 persen diberikan untuk Pendapatan Asli Desa (PAD), dan 10 persen lainnya disalurkan untuk bidang pendidikan dan sosial.
Tak hanya soal laba, rapat ini juga menyoroti pembenahan di bidang manajemen. Mulai dari administrasi, pelaporan kepada pemerintah, pelayanan kepada masyarakat, hingga penertiban perjanjian kerja sama dengan mitra, yang akan dijadikan dasar hukum demi menghindari sengketa.
“Perjanjian kerja sama dengan mitra BUMDes akan menjadi dasar hukum agar tidak ada yang dirugikan,” ujar pengurus dalam forum tersebut.
Program 2025: Petani, Outlet, dan BRI Link
BUMDes Lawulu Jaya juga membeberkan sejumlah rencana strategis untuk tahun 2025. Di antaranya:
Kemitraan dengan petani dalam penyediaan bibit tanaman jangka pendek
Pembangunan kantor atau outlet BUMDes bersama pemerintah desa
Penambahan mitra kerja dari perusahaan yang beroperasi di wilayah IUP PT SCM
Pengadaan layanan BRI Link di Desa Lalomerui
Pemasaran hasil tani berbasis hidroponik
Penyediaan fasilitas administrasi penunjang
Rapat ditutup dengan sesi tanya jawab yang melibatkan warga dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Secara umum, masyarakat memberikan apresiasi atas kinerja pengurus BUMDes, sembari mendorong peningkatan kolaborasi dan transparansi ke depan.(**)